Desa Sumbersawit, sebuah oasis perdamaian yang terletak di tengah-tengah keindahan alam, telah menjadi saksi perkembangan pertanian yang berkelanjutan. Dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, mahasiswa KKN-T Keprodian Biologi 01 UNESA melakukan sosialisasi pembuatan Biopestisida kepada Kelompok Tani Desa Sumbersawit pada Rabu (25/10/2023). Penggunaan biopestisida alami sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan efektif untuk mengendalikan hama tanaman. Biopestisida alami sebagai solusi yang menjanjikan dalam menjaga kualitas produk pertanian dan kelestarian lingkungan. Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi Produk Biopestisida pada Kelompok Tani Desa Sumberswit Sumber: Dokumentasi pribadi Dalam sosialisasi ini Mahasiswa KKN-T Keprodian Biologi 01 UNESA memperkenalkan 5 produk pestisida alami yang diproduksi sendiri dengan bahan dasar berbeda untuk permasalahan hama dan penyakit tanaman yang berbeda – beda. Gambar 2. Produk Biopestisida untuk Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman Hortikultura Desa Sumbersawit Sumber: Dokumentasi pribadi Biopestisida berbahan dasar bawang merah digunakan untuk penanganan hama penyakit jamur khususnya pada umbi-umbian. Biopestisida berbahan dasar kulit bawang merah dan daun pepaya untuk penanganan hama ulat khususnya pada sawi. Biopestisida berbahan dasar serai dan daun kemangi untuk penanganan hama kutu kebul khususnya pada cabai dan jagung. Biopestisida alami tidak hanya efektif dalam mengendalikan hama tanaman, tetapi juga aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan. Biopestisida alami tidak meninggalkan residu berbahaya pada hasil panen, sehingga menjaga kualitas produk pertanian. Biopestisida alami bekerja secara selektif, hanya menargetkan hama tanaman tertentu tanpa membahayakan serangga yang berguna dalam ekosistem. Hal ini berdampak positif pada keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar lahan pertanian.