30 Agustus 2020

CERITA PENGRAJIN RENG USUK BAMBU PETUNG

Selain pangan dan sandang,Papan atau rumah menjadi kebutuhan yang sangat primer yang salah satu material nya berupa reng usuk untuk empyak penopang genting untuk tempat berteduh dari terik mentari dan hujan.Adalah Kasmin 24 thn.Salah satu pengrajin reng usuk berbahan dasar bambu petung yang tak pernah sepi dari order.tak hanya dari kawasan Magetan,Beberapa bulan yang lalu ia menerima pesanan dar Ngawi dan Jiwan Madiun.Selain garapanya halus dan rapi Kasmin dalam memilih bahan bambu dipilih yang benar-benar tua,saat menebang pun harus dipilih waktu yang pas dimana saat tekstur bambu itu keras dan ulet.Musim kemarau begini kalau menebang bambu untuk reng usuk lebih baik daripada saat musim Rebung atau saat musim hujan mangsa kedelapan.itu hasilnya kurang bagus katanya.Meskipun sekarang banyak baja ringan namun masih banyak masyarakat yang cenderung memilih reng usuk bambu petung karena kalau jaringan instalasi listriknya kurang bagus rawan tersengat aliran listrik yang membahayakan penghuninya.Reng usuk dengan panjang 4 meter Pak Kasmin memasang harga Rp 4.000.kalau yang sudah di kom atau sudah direndam sekitar 7 bulanan ia mematok harga Rp 7000,perlonjor.harga reng dan harga usuk sama saja.

SUNYOTO (KEPALA DESA)    HADI KEMIS (KASI PELAYANAN)    PURWANTA (KAUR PERENCANAAN)    SUGIANTO (KASI KESEJAHTERAAN)    ERNAWATI (SEKRETARIS DESA)    SUMARNO (KASI PEMERINTAHAN)    YATI (KAMITUWO 2)    KARYONO (KAMITUWO 1)    SUKADI (KAUR TATA USAHA DAN UMUM)    SIRUN (KAMITUWO 3)    TUGIYO (PEMBANTU KASUN 3)    WARJO (PEMBANTU KASUN 2 DAN PELAYANAN)    SUNARSO (KAUR KEUANGAN)